Senin, 13 Juli 2009

:. YAMAHA V-IXION 2007 (DEPOK)-Telanjang Lagi

2508hal2_vixion_endro1.jpgYamaha V-ixion dari pabriknya memang didesain telanjang dada. Upsch...! Maksudnya motor batangan ini tergolong tipe naked, makanya tidak dilengkapi fairing. “Tapi mesin terlalu kecil jadi kelihatan kedodoran,” ucap Aldi Wirya, pemilik V-ixion yang mesiasati kekurangan motornya dengan pasang fairing baru.

Ide ini langsung disambut Wardoyo, builder G2C. “Paling pas pakai model fairing milik Yamaha R125. 2509hal2_vixion_endro2.jpgSangat klop kalau dikawinkan sama bodi V-ixion, tidak terlalu besar,” ujar modifikator mangkal di kawasan Gandul, Cinere, Jakarta Selatan ini.

Kalau sudah pasang fairing yang menutupi seluruh bagian motor, jadi kuda besi kelihatan gagah. Makanya bengkel G2C yang spesialis bikin bodi pelat besi langsung merangkai. “Cuma untuk lampu depan aku pakai punya Honda Vario yang pemasangannya disiasati supaya mirip aslinya,” buka Aldi yang tinggal dikawasan Cinere juga.

2510hal2_vixion_endro3.jpg"Cari lampu aslinya sulit, Paling mendekati desain lampu depan Vario. Pasangnya juga nggak repot. Cuma tinggal bikin dudukan baru," jelas Wardoyo yang memang asli wong Jowo itu.

Karena spidometer masih mengandalkan bawaan pabrik, biar sip nempel di areal dasboard. Tentu dengan pemasangan yang harus disesuaikan. “Saya pasang pada dudukan fairing, agar lebih apik sekelilingnya ditutup pelat,” lanjut Wardoyo yang asli ketok pelat itu.2511hal2_vixion_endro4.jpg

Untuk mendukung bodi yang berubah gambot, kaki-kaki pastinya wajib dibikin kekar. Meskipun masih mengandalkan suspensi depan bawaan pabrik namun pemilihan pelek dan ban ganti berprofil lebar. Inilah ciri sebenarnya Wardoyo, selalu memanfaatkan suspensi standar yang dimaksimalisasi.

Makin sip setelah Wardoyo melakukan ‘operasi’ bedah lengan ayun standar. “Lengan ayun aslinya dilapis lagi dengan pelat meniru desain moge,” jelas pria asal Sragen, Jawa Tengah ini yang berusaha menyiasati agar kaki belakang terlihat makin kekar.

2512hal2_vixion(boks)_endro5.jpgPemilihan kelir warna dasar tetap berpatokan seperti yang tertera di BPKB yaitu hitam. "Tapi untuk striping, aku samakan dengan desain striping Yamaha R125," terang Aldi yang mengandalkan cutting sticker.

Terakhir, lantaran bodi sudah berubah alhasil footstep standar wajib diganti. Biar aroma tungganan sport sejati makin kental sandaran kaki depan mengandalkan footstep Honda CBR. "Kalau belakang aku pilih pakai Yamaha Jupiter MX yang modelnya keren punya itu," celotehnya lagi.

Nah, setelah pasang fairing gede yang dibuat dari pelat bikin bobot bertambah. Biar tarikan motor lebih responsip dapur pacu wajib dibenahi. Lantaran ogah repot sama sistem injeksi, Aldi hanya mengandalkan saluran buang alias knalpot racing. Pilihannya jatuh ke produk variasi Yoshimura.

BUNTUT TETAP MANIS

Sayang Aldi masih belum terima bila sasis belakang V-ixionnya dipotong. Ini dibutuhkan agar dudukan bodi menyerupai Yamaha R125. “Aku masih sayang karena motor hadiah ultah dari bokap,” buka pelajar salah satu SMU swasta ini. Makanya Wardoyo putar dan peras otak agar bodi belakang standar tetap oke meski masih pakai asli. “Hanya sepatbor pakai desain Yamaha R6 dipadu dengan lampu belakang variasi.”.

DATA MODIFIKASI

Ban depan : Swallow 110/70/17
Ban belakang : Swallow 130/70/17
Footstep depan : CBR150
Footstep depan : Jupiter MX
Lampu belakang : Variasi
Kaliper Belakang : Yamaha Vixion
G2C : (021) 4642-7753

Penulis/Foto : Belo/Endro

Info: motorplus-online.com

Read More → :. YAMAHA V-IXION 2007 (DEPOK)-Telanjang Lagi

Cagiva VS Aprilia

2501hal7_gl-100_yudi1.jpgBeberapa waktu lalu, kota Magetan lagi sering disebut dalam berita sehubungan dengan jatuhnya pesawat Hercules TNI AU di wilayah ini. Turut berduka buat para korban. Taunya, di daerah ini ada juga builder dengan karya fenomenal yang juga layak buat menjadi sumber berita nasional. Silakan intip pada Honda GL100 yang sudah berumur lebih dari 20 tahun ini.

Wah, motor ini saja yang baru 20 tahun sudah ganti tampang. Apalagi Hercules yang jatuh itu, harusnya sudah pensiun juga. Kan umurnya sudah 29 tahun.

Abdul Aziz sang builder dari rumah modifikasi A1 Modified memang tertantang membuat motor tua menjadi layaknya motor gede alias moge Eropa. Bentuk depan dapat ilham setelah melihat Cagiva V-Raptor 1.000 cc. "Tandanya bisa dilihat dari 2502hal7_gl-100_yudi2.jpgmodel semacam tanduk di bagian depan antara batok lampu ke tangki," kata Aziz yang pilih seluruh material modif dari pelat galvanis setebal 0,9 mm.

Aziz juga cukup jeli memadukan ubahan di bagian depan ini. Dimensi pelat besinya disesuaikan dengan pilihan batok lampu yang merupakan cabutan dari Honda Supra X 125. "Harus hati-hati membuatnya sebab kalau kebesaran maka akan jelek. Makanya ukuran batok lampu itu salah satu acuan," ceritanya.

Sport di depan maka di belakang lebih dahsyat lagi. Konon builder yang memelihara jambang ini meniru Aprilia RSV4 yang menjadi tunggangan Max Biaggi di arena WSBK. "Memang sport abizz karena runcing dan nungging," kekeh pria ramah ini. Karena konsep sport tadil maka untuk jok dirasa pas dengan rancangan single seater. “Kalau dobel kesannya jadi kurang balap," cuapnya lagi.

2503hal7_gl-100_yudi3.jpgSadar dengan penggunaan pelat yang cukup tebal pastinya berimbas pada bobot motor secara keseluruhan. "Karena itul maka seluruh rangka saya ganti. Selain juga karena ingin mengejar tampilan. Penggantian ini dengan pipa tubular yang cukup besar," tambah pria bertubuh sedang ini. Seluruh rangka baru tadi menggunakan pipa diameter 1 inci.

Bisa dikatakan seluruh bagian motor ini full custom. Enggak hanya sekadar bodi. Kaki-kaki mulai dari swing-arm hinga upside down. Inilah bagian yang jarang dilakukan builder lain.

"Kebetulan saya sering membuat upside down. Dan sekarang banyak terima order dari luar Jawa," lanjut pria murah senyum ini.

Dalam membuat suspensi depan ini memang masih menggunakan beberapa komponen standar. Sok aslinya dibubut dan dilanjut pakai sambungan baru. "Kemudian saya custom pakai sistem drat,. Di dalamnya ada 3 komponen terpisah," tambahnya.

Sedang bagian luar sok dibungkus pelat lagi supaya tampak lebih kekar. Sayang masih menyisakan beberapa ruang kosong di bagian kolong sehingga motor tampak kurang kekar.

DATA MODIFIKASI

Pelek : Bembi
Ban depan : Delitire 110/70-17
Ban belakang : Delitire 130/70-17
Sok depan : Custom
Sok belakang : Satria 120R
Swing arm : Custom
Disc brake : PSM
Lampu depan : Honda Supra X 125
Setang : Custom
Modifikator : A1 Modified 0812-3408-435

Penulis/Foto : Nurfil/Yudi

Info: motorplus-online.com

Read More → Cagiva VS Aprilia

Minggu, 12 Juli 2009

Sayang Kepala Sayang Segalanya

Pernah ada kajian mengenai penggunaan helm. Hasilnya, lebih dari 95 persen pengendara sudah menggunakan pelindung kepala itu. Syukur, deh! Namun ada tapinya. Kalau diteliti lebih lanjut, banyak yang menggunakan helm tapi aplikasinya tidak tepat. Misalnya, pemasangan yang tidak pas, helm tidak diklik alias dikunci. Malah ada yang digantung atau dipegang karena tidak ada Mr. Police. Berikut foto yang bicara

LEBIH SAYANG HELM

2343safety-helmet_endro1.jpgMbak yang jadi boncenger ini lebih sayang helm ketimbang kepalanya. Mungkin takut, kalau terus digunakan helm ini bakal rusak.

Padahal, kalau melihat pengendara di depannya top banget. Pakai helm dengan sempurna. Diklik alias dikunci.

Terlebih lagi pengendaranya juga menggunakan jaket dan sarung tangan. Lain kali, si abang mengingatkan boncengernya agar lebih patuh menggunakan peranti safety tentang itu.
2344safety-helmet_endro2.jpg

KEGERAHAN


Menggunakan helm fullface memang punya kendala sendiri. Ada beberapa orang yang merasa kurang nyaman. Paling sering merasa gerah.

Seperti nampak di foto ini. Entah karena abis kena macet yang bikin panas, pengendara ini tidak pas mengenakan pelindung ndase. Posisi helm tidak sempurna masuk ke dalam kepala.

Duh! Andai lagi sial dan gedubrak, niscaya helm ini tidak maksimal melindungi batok kepala pengendara..

Sayang kan!

SANG RAPPER

2345safety-helmet_endro3.jpgGaya rapper dengan jaket bertutup kepala memang keren. Itu kalau dipakai ke mal atau nonton konser musik. Bisa juga sewaktu lagi kena panas jalan kaki atau nonton balap.

Kalau naik motor, gaya yang keren itu pakai perlengkapan safety seperti helm, sarung tangan, jaket dan sepatu yang sesuai kaidah safety riding. Ayo, walau nyemplak dalam jarak dekat, berkendara dipastikan bakal lebih keren dengan jaket dan helm.

Percaya deh!
2346safety-helmet_endro4.jpg

TANPA KLIK


Coba perhatikan, apa yang salah dari penggunaan helm pengendara ini? Betul! Doi tidak mengkunci alias ngeklik helm.

Kepolisian nggak pernah bosan mengingatkan lewat beberapa spanduk di jalan raya: Jangan Lupa Klik Helm Anda’.

Tujuannya jelas. Yakni, sebagai langkah preventif, jika jatuh helm masih tetap berada di posisinya dan juga melindungi dengan maksimal.

NEKAD!

2347safety-helmet_endro5.jpgBikers ini tergolong nekad. Beberapa pasal dilanggar ketiganya sekaligus. Hebat, ya! Makanya, kasih tepok tangan dulu!

Pertama, motor dipakai untuk boncengan dua tiga orang. Ketiganya juga tidak menggunakan pelindung kepala saat berkendara di jalan raya. Ada satu helm, tapi dibiarkan nyantol di ujung jok.

Ayo, gunakan peranti keselamatan. Masa depan ente dipastikan jauh lebih bagus kalau pakai helm.

Penulis/Foto : Tim MOTOR Plus/Endro
Info: Motorplus-Online.com
Read More → Sayang Kepala Sayang Segalanya

Syarat Bikin SIM

2538sertifikasi-gt-1.jpgMutlaknya pengetahuan safety riding bagi pengendara, agar meningkatkan keselamatan di jalan raya, sewajarnya jadi tanggung jawa b bersama bukan hanya andalkan kesadaran pengendara. Instansi terkait sebagai pengatur regulasi, pabrikan sebagai produsen motor juga mustinya ikut andil..

Meski belum ada regulasi yang mengatur pengendara harus punya sertifikat safety riding, tetapi hal itu bisa terus diupayakan semua pihak. Tentu bukan hanya sebatas pelatihan dan kampanye safety riding. Tetapi dalam bentuk yang lebih mengikat dan mengena secara langsung.

Undang Undang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan yang disahkan 26 Mei 2009 lalu memuat mengenai pasal soal proses pembuatan SIM. Bab VIII mengenai Pengemudi, Paragraf I tentang Persyaratan Pengemudi, Pasal 77 (3) dijelaskan untuk mendapatkan Surat Ijin Mengemudi, calon pengemudi harus memiliki kompetensi yang didapat melalui pendidikan dan pelatihan atau belajar sendiri.2539sertifikasi-yulius-aslan-dv.jpg

Sebelum mendapatkan SIM pengemudi wajib dites kemampuan dan keahliannya. “Tapi bukan dalam bentuk sertifikat. Memiliki kompetensi yang didapat dari pelatihan safety riding jauh lebih baik. Ini demi keselamatan si pengemudi,” jelas Jusman Syafii Djamal, Menteri Perhubungan.

Ia mengakui tingginya kecelakaan yang terjadi karena kepemilikan SIM tidak disertai dengan kesadaran akan berkendara yang aman dan berkemampuan yang baik dalam berkendara.

Dari tinjauan tanggung jawab produsen dan responsibility, sepatutnya jika ada inisiatif dari pabrikan produsen. “Tanpa ada regulasi, sudah sepatutnya ada responsibility produsen. Toh, itu kan ditujukan buat upaya keselamatan konsumen yang menyerap produknya,” kata Tulus Abadi, Pengurus Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI).

Dengan adanya pelatihan dasar safety riding, maka hal itu bisa dilihat sebagai langkah positif produsen. “Akan lebih bagus jika didukung dari regulator, misalnya masuk dalam UU Lalu Lintas atau aturan lainnya. Tetapi tanpa dasar regulasi juga tetap bisa dilakukan, sepanjang ada niatan untuk memberi tanggung jawab,” tambahnya.

Apalagi, tingginya angka kecelakaan membuktikan bahwa konsumen tidak hanya cukup bisa naik motor. Tetapi juga harus mengetahui cara yang benar dan aman dalam berkendara. “Nah, jika ditambah
dengan pelatihan dan sertifikat lulus safety riding, maka itu bisa jadi upaya tambahan menekan angka kecelakaan, kan,” tutupnya.

PABRIKAN SETUJU


Jika pemberlakuan sertifikasi safety riding diwajibkan, pihak produsen motor menyatakan siap dan setuju. Julius Aslan, Marketing Direktur PT Astra Honda Motor (AHM) mengatakan sudah seharusnya berkendara disertai kemampuan berkendara. “Kami sangat setuju dan siap memberikan pelatihan itu,” jelasnya.

PT Yamaha Motor Kencana Indonesia (YMKI) mengatakan hal sama. “Mengingat kecelakaan makin tinggi. Kewajiban safety riding, salah satu usaha menekan tingginya kecelakaan,” papar Bambang Asmarabudi, GM Promosi dan Motorsport, PT YMKI.

Honda dan Yamaha, pabrikan yang memiliki sarana penunjang pelatihan safety riding. Namun, Julius maupun Bambang masih mempertanyakan siapa lembaga yang berhak memberikan pelatihan safety riding untuk pembuatan SIM. Kalau melihat pasal 78 (1) menyatakan Pendidikan dan pelatihan mengemudi diselenggarakan oleh lembaga yang mendapat izin dan terakreditasi dari Pemerintah. Maka, sangat mungkin Honda dan Yamaha ikut serta dalam pemberian sertifikasi ini.

Penulis/Foto : Chuenk, Hendra/GT

Info: Motorplus-online.com

Read More → Syarat Bikin SIM

Hummer H2 Limusin Bar Berjalan


First Drive

KOMPAS.com — Jumlah Hummer yang berkeliaran di Jakarta sudah bisa terhitung dengan jari. Mulai dari tipe H2 sampai H3 pun ada. Namun, untuk model limusin seperti Anda lihat, yang identik dengan gaya hidup selebriti Hollywood itu, baru ada satu di Tanah Air ini.

Kesempatan menjajal SUV premium dengan panjang ekstra dari Amerika ini menjadikan pengalaman emas. Mengemudikannya butuh perlakuan khusus, terutama membelok atau saat melakukan manuver parkir karena panjang bodi sampai 200 inci.

Posisi pengemudi sama persis dengan H2 standar. Hanya, karena dimensi sudah molor, sistem pengereman menggunakan cakram berlubang yang dikombinasi dengan kampas rem high performance. Termasuk, kemampuan power steering juga ditingkatkan serta penggunaan ban all-terrain yang mampu menopang SUV berbobot (kini) mendekati 3 ton itu.

Namun, bukan itu yang menjadi kelebihan dari limusin ini. Nilai jualnya terletak pada interior di belakang pengemudi yang didesain khusus untuk entertaiment. Dilengkapi dengan bar dan dipadu desain jok model "L", kabin menjadi tampak mewah.

Kalau disuruh pilih, mengemudi atau duduk manis di ruang car entertaiment, yang terakhir jadi pilihan. Namun, beruntung sekali bisa mengemudikannya, meski dalam jarak pendek. (Risson)
Read More → Hummer H2 Limusin Bar Berjalan

Jumat, 10 Juli 2009

Knalpot Pendongkrak Tenaga Honda Jazz


KOMPAS.com — Buat pemilik All New Honda Jazz yang ingin mendongkrak tenaga, tak perlu harus mengorek mesin. Dengan merogoh kocek sekitar Rp 3 juta, bisa bikin hatchback Anda ini ngacir.

Caranya, cukup mengganti knalpot standarnya dengan punya Kansai yang mendesain khusus down pipe dan tail pipe. Tak cuma itu, termasuk menggusur catalic converter dan diganti dengan tabung free flow yang bermaterial stainless. Selain bobot jadi lebih ringan, juga powerfull karena tenaga dapur pacu naik sampai 15 dk.

Yang berminat bisa kontak Raja Knalpot (PT Kansai Knalpot Indonesia) Jl Pucang Anom Timur No 30, Surabaya, Jatim, Telp (031) 5023945.

Untuk kendaraan yang bukan Jazz, tersedia satu set knalpot bermerek Remus Universal. Bisa buat mobil apa saja, dengan desain yang kekar dan bertenaga. Salah satu pendukungnya, pada tail pipe terdapat dua lubang, dengan bagian atas diberi tulisan Remus.

Untuk mendapatkannya bisa kontak J'P Racing, Jl Panjang (Arteri Kedoya) No 4A, Jakarta Barat, Telp (021) 70717483. (Rahmat, Andy Okta)
Read More → Knalpot Pendongkrak Tenaga Honda Jazz

Roda Belakang Skutik Seret, Nih Biangnya


KOMPAS.com — Pemilik skutik mungkin pernah mengalami hal seperti ini. Ketika, misalnya mencoba pasang standar tengah dan putar roda belakang, terasa berat atau seret sehingga harus dengan tenaga lebih.

Penyebabnya, mur pengunci kampas kopling menempel dengan mangkuk kopling. Jika dipaksakan, putarannya bisa mengakibatkan kedua bagian itu jadi aus. "Harusnya ada clearance antara mur dan mangkuk kopling sehingga mangkuk bisa berputar bebas dan baru bisa mengunci dengan berkembangnya kampas kopling. Bukan baut pengunci," ujar Slamet, instruktur di PT Yamaha Motor Kencana Indonesia (YMKI).

Jika mur pengunci tidak kencang, bisa saja mur bergeser ke arah membuka (di posisi ujung mur itu terdapat mangkuk kopling). Kalau menempel keras, dikhawatirkan malah membuat roda jadi macet.

Trouble shooting lainnya menyangkut kampas kopling yang cepat habis akibat besarnya tenaga dari standarnya. Kondisi seperti ini terjadi pada motor yang sudah mengalami bore-up esktrem. Sangat dibutuhkan kampas kopling yang ekstra kuat.

Habisnya kampas kopling beragam. Tak hanya ketebalan yang jadi patokan, tetapi panjangnya dari ukuran standar bisa membuat kinerja kopling tidak sempurna. Tanda-tanda ausnya kampas antara lain selip karena kampas tidak lagi sempurna mengunci mangkuk kopling. Artinya, butuh putaran mesin yang lebih tinggi untuk bisa memutar roda.

Tanda kopling aus, selain selip, laju motor tersendat-sendat layaknya letikan busi di dalam ruang bakar yang dalam kondisi hidup-mati. Kian parah jika kondisi mangkuk kopling sendiri juga sudah peang.

Untuk memperbaikinya, kampas kopling harus diganti satu set terdiri dari tiga buah. Harga satu buahnya sekitar Rp 65.000. Ketika membeli kampas jangan berikut rumahnya lantaran benderolnya cukup mengagetkan. Saat membeli kampas secara ketengan, periksa kondisi per sepatunya, jangan-jangan sudah lemah sehingga sangat gampang terhubung ke roda belakang.

Standar sepatu kopling baru terhubung ke roda belakang pada 2.000 rpm. Kalau per loyo, putaran mesin belum sampai segitu, sepatu kopling sudah terhubung ke roda belakang. Jelasnya, belum sampai 2.000 rpm, roda belakang sudah berputar duluan. Bila Anda mengganti dengan per yang lebih keras, itu bikin roda belakang lebih telat berputar.

Jika ingin roda belakang berputar lebih responsif pada 1.750 rpm, silakan ganti per kopling dengan yang lebih lembut. (Eka)
Read More → Roda Belakang Skutik Seret, Nih Biangnya

Aprilia RS250 Lahir dari Jepang


KOMPAS.com — Dari sisi tampilan, Anda pasti menyebutnya Aprilia RS250 karena ciri kental motor asal Italia itu, seperti model kerangka dan lampu depan, ada di kendaraan tersebut. Tapi, coba lirik sokbreker depannya, baru ngeh kalau basisnya dari motor lain.

Kesempurnaan yang layak diterima Rusdi karena ketelitian dan kesabarannya. Warga Depok itu enggak mau buru-buru memodifikasi motornya. Ia rela menunggu lebih dari satu tahun lantaran mengumpulkan bahan-bahannya. "Enggak mau setengah-setengah, biar hasilnya maksimal dan memuaskan," ujarnya.

Pengumpulan bahan dimulai dari bodi orisinal. Pertama dapat fairing lengkap dengan lampu dan pembungkus tangki yang diburunya selama tiga bulan. Katanya, kurang puas jika dibikin dari pelat atau fiber.

Setelah itu, bagian kaki-kaki. Justru, kompartemen ini diraih tanpa susah payah. Semula, shock depan ingin pakai model upside down dan lengan ayun dari motor sejenis. "Eh, malah datang tawaran satu set rangka Aprilia 250," bangganya. Rencana pakai kerangka asli bawaan motor jadi pupus dan sasis Aprilia RS250 ditempeli mesin. Keuntungannya, mengurangi bobot kendaraan karena terbuat dari aluminium.

Hampir tidak ada rangka asli yang terpakai. Kecuali, down tube yang terletak di bawah sasis utama sebagai pengikat mesin bagian depan. Bagian itu masih dipakai. Namun, karena bahan besi tak bisa disambung dengan aluminium (kerangka), maka down tube dibaut ke bagian bawah rangka komstir Aprilia.

Untuk urusan shock, Rusdi enggak ingin pakai limbah Aprilia. Gantinya, ia memakaikan kaki-kaki limbah moge 400 cc, seperti Suzuki GSX400. Sementara itu, lengan ayun diadopsi dari Honda Fire Blade. Pengubahan bergaya Aprilia RS250 ini, oleh Rusdi, dipercayakan pada Dave Motor Concept.

Anda pasti bingung, apa asli motor ini? Jawabnya, Honda MegaPro 2001. (Belo)
Read More → Aprilia RS250 Lahir dari Jepang

Statistik blog ini

free counters



Read More → Statistik blog ini

Pahami Arti Kode Pada Ban Mobil


"Pakai ban ukuran berapa?," tanya penjaga toko ban. "15 dan lebar 195," jawab pemilik kendaraan. Hanya dua kode itu, barangkali yang dipahami atau diketahui umumnya pemilik kendaraan. Bahkan, jangan-jangan, angka 195 yang disebut tadi, meski tahu kalau yang dimaksud lebar, tapi tidak tahu yang sisi mananya.

Padahal, di sisi pinggir bagian luar ban tertera angka dan huruf yang semuanya punya arti. Mulai dari tahun produksi, jenis sampai anjuran batas kecepatan maksimum. Di sini, ada tiga unsur yang harus diketahui calon pembeli ban.

1. Ukuran ban
Bila Anda perhatikan, di sisi luar ban tertera kode 205/55R16 95H. Semuanya itu mempunyai penerjemahan sebagai berikut;

A. "205" menunjukkan lebar telapak ban dengan satuan milimeter, jadi bukan diameter ban. Semakin besar angkanya, kian lebar telapaknya.

B."55" menandakan tinggi ban dalam satuan persen dari telapak ban. Gampangnya, tinggi yang dimaksud bisa Anda cermati mulai dari bibir pelek sampai telapak ban menempel ke permukaan aspal. Jadi, semakin kecil angkanya , semisal 50, maka jarak telapak ban dengan bibir pelek kian dekat.

C. "R" menunjukkan konstruksi ban ini radial.

D. "16" merupakan diameter dari pelek yang sesuai. Berarti, pelek yang dipakai berukuran 16 inci.

E. "95" mewakili beban maksimum yang bisa ditopang setiap ban. Angka tersebut memiliki load index sebesar 690 kg. Semakin besar, beban maksimumnya bertambah pula. Begitu sebaliknya.

F. "H" melambangkan batas kecepatan maksimum yang dicapai ban ini. Kode H ini ban boleh menembus kecepatan maksimum sampai 210 km/jam.

2. Usia ban
Seeperti halnya makanan, ban juga mempunyai waktu kadaluarsa. Umumnya, 3 tahun dari tanggal produksi atau menempuh jarak 60.000 km. Setiap pabrik ban punya pengkodean serta jumlah digit yang berbeda-beda. Itu bisa Anda temui bibir ban (dekat pelek) semisal 1608, berarti diproduksi minggu ke-16 tahun 2008.

3. Treadwear Indicator
Tanda ini merupakan ciri fisik yang terletak persis di kedua sisi bunga ban. Diperkuat lagi dengan garis tebal yang membentang di antara kedua tanda yang mengindikasikan kondisi penggunaan ban. Jika ketebalan ban terutama pada grove sudah menyentuh garis tersebut, menandakan harus sudah diganti. Bahanya, saat hujan, cepat menimbulkan gejalan aquaplaning (mengambang). (Tim Autobild)


KODE KECEPATAN BAN
kode Kec. maks (km/jam)
P 150
Q 160
R 170
S 180
T 190
H 210
V 240
W 270
Y >300

LOAD CAPACITY
Kode Beban Maksimum (kg)
62 265
63 272
64 280
66 300
68 315
70 335
73 365
75 387
80 - 89 450 - 580
90 - 100 600 - 800
Kompas.com
Read More → Pahami Arti Kode Pada Ban Mobil

Ban Battlax Akan Diproduksi di Indonesia?


JAKARTA, KOMPAS.com — Para biker, bersiaplah untuk bisa membeli ban motor dari Bridgestone. Konon, produsen ban asal Jepang itu berencana akan memproduksi ban Battlax di Indonesia. Setelah ditelisik Kompas.com, tampaknya hal itu tidak dalam waktu dekat ini.

Tony Tanduk, selaku Direktur Industri Kimia Hilir Departemen Perindustrian (Depperin), membocorkan informasi ke Kompas.com. Menurutnya, di negara asalnya, Bridgestone telah mengakuisi secara signifikan saham produsen ban motor ternama IRC.

"Mereka mungkin telah mengakuisisi 30 persen lebih, cukup signifikanlah. Nah, ini juga yang membuat produsen ban nasional Gajah Tunggal (PT Gajah Tunggal tbk) ketar-ketir karena selama ini mereka bekerja sama dengan IRC memproduksi ban motor untuk pasar nasional," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Jumat (10/7).

Seperti diketahui, Battlax merupakan salah satu produk ban motor yang masih diimpor dari Jepang oleh importir umum. Kondisi ini membuat produk ini memiliki harga jual yang berada jauh di atas rata-rata ban produksi nasional.

Tony melanjutkan, dengan penguasaan saham yang signifikan terhadap IRC, tidak menutup kemungkinan nantinya hal itu bisa mempengaruhi produksi di Indonesia. Atau, jelasnya, mungkin juga mereka akan membangun pabrik ban motor.

"Kemungkinan-kemungkinan itu tetap terbuka, tapi tidak dalam waktu dekat. Sampai sekarang, saya belum mendengar ada rencana investasi pabrik ban motor di Indonesia oleh Bridgestone," ujarnya.
Read More → Ban Battlax Akan Diproduksi di Indonesia?

Kamis, 09 Juli 2009

Pasar Motor 2009 Tembus 5 Juta Unit

JAKARTA, KOMPAS.com- Sama seperti terjadi pada bisnis otomotif, ketika krisis ekonomi datang, pasar diprediksi anjlok sekitar 30 persen. Begitu juga dengan roda dua, Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) memperkirakan sampai akhir 2009, total market yang dicapai berkurang 30 persen dari realisasi 2008 sebanyak 6,2 juta unit.

Di luar dugaan, setelah berjalan 6 bulan, pasar kendaraan roda dua tampaknya bisa mencapai angka tertinggi sekitar 5 juta unit. Lebih tinggi sekitar 12% dari prediksi di awal tahun ini yang dipatok 4,4 juta oleh AISI.

Hal ini diakui Gunadi Sindhuwinata selaku Ketua Umum AISI bahwa kemerosotan pasar diperkirakan sebesar 19 persen sampai akhir tahun 2009. “Semula kami kira pasar akan terkoreksi 30% jadi 4,4 juta unit, namun nyatanya ada banyak sentimen positif pada semester kedua seperti
pemangkasan bunga kredit,” terangnya saat dikonfirmasi di Jakarta, Kamis (9/7).

Membaiknya pasar nasional roda dua, di antaranya adanya penurunan suku bunga kredit yang terpaksa dilakukan perusahaan pembiayaan (leasing). Langkah ini diharapkan mampu mengenjot penjualan motor pada semester kedua tahun ini. Kondisi ini, juga dinilai sebagai titik
balik pasar motor dari keterpurukan penjualan pada semester sebelumnya.

Seperti diketahui, perusahaan pembiayaan menurunkan bunga kredit sekitar 1,5-2 persen guna merespons penurunan BI rate sebesar 25 basis poin menjadi 6,75 persen dari 7 persen. Turunnya suku bunga pinjaman perbankan membuat biaya dana perusahaan leasing menurun, sehingga ada ruang untuk memangkas bunga kredit.

Mengacu data resmi AISI yang diterima KOMPAS.com, pasar motor pada Juni 2009 tercatat sebanyak 485.244 unit atau meningkat 6 persen dari Mei (457.650 unit). Secara total, sepanjang Januari hingga Juni 2009 pasar motor nasional telah mencapai 2.546.929 unit.
Read More → Pasar Motor 2009 Tembus 5 Juta Unit

Labels

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

About Me

Foto saya
Festival motor mekanik: Nanang Hary Wawan Sarwanto Anang Nur Henry Festival Motor merupakan Bengekel AHASS Resmi, dan beroperasi di perum 2, karawaci, Tangerang. Terpilih sebagai bengkel teramai se-kabupaten Tangerang.

Followers