Honda Vario milik tim Sinergy Motor (SM) ini, mampu menempati podium ketiga di kelas 150 cc Pemula di seri I ajang bertitel Pertamax Plus BRT Indotyre Race & Party 2009 di Sirkuit Sentul Kecil, Bogor. Rahasianya, ada di kruk-as Cryogenic. Wah, apaan tuh?
“Ini semacam metode metal treatment. Jadi, kruk-as lebih diperkuat lagi. Metode ini, mampu mengindari crankshaft melintir,” ujar Senaponda, mewakili SiM yang beralamat di Jl. M Yusuf Raya, No. 41, Depok II Tengah, Jawa barat
Menurut pria ramah berbadan gempal ini, kruk-as Vario itu jadi mempunyai kekuatan seperti intan. Ya, keras dan enggak gampang termakan. Itu karena struktur metalnya bertambah padat dan keras.
“Metode cryogenic ini, yaitu melakukan pendinginan pada part hingga suhu di bawah 300º celcius,” bilang Senaponda. Begitunya kekuatan kruk-as pun jadi bertambah. Kruk-as Vario jadi enggak mudah melintir. Teknik metal treatment ini pernah ditulis MOTOR Plus.
Eit, tapi bukan cuma itu saja rahasianya. Masih di sekitar kruk-as, juga kok. “Kruk-as dibandul lagi. Beratnya bandul di kedua sisi, 80 gram,” aku pria yang suka riset ini. Mantapnya lagi, selain bandulan ada di dalam, bubutannya juga dilakukan melalui proses mesin CNC.
Pastinya sih, dengan pakai mesin CNC ini, tingkat kepresisian jadi lebih akurat. Lanjut! Setelah dibandul, proses selanjutnya adalah melakukan penggantian setang seher.
“Setang seher standar diganti pakai punya Yamaha V-ixion agar lebih panjang,” ungkap Joko, mekanik SM. Pakai setang seher V-ixion, lubang pen piston pun berganti jadi 14 mm. Tentunya, piston milik Vario tak lagi bisa dipakai.
Akhirnya, silinder Vario ini dijejali piston Izumi diameter 54,5 mm tipe highdome milik Shogun 125. Piston ini punya pen yang sama. Yap! 14 mm tuh.
Oh ya! Pen kruk-as sedikit digeser 3 mm. Itu artinya, stroke naik-turun jadi 6 mm. Sekarang, total stroke jadi 61 mm. So, total kapasitas Vario ini pun jadi 142 cc.
Sip!
MAIN DI 277º
Durasi kem dibuat hanya sekitar 277º. Hitungannya? Buat klep in membuka 37º sebelum Titik Mati Atas (TMA) dan menutup 60º setelah Titik Mati Bawah (TMB). Sedang klep buang, dipatok pada durasi 279º. Yup! Buka 59º sebelum TMB dan nutup 40º setelah TMA. Jadinya tenaga motor di putaran atas lho.
Sedang power bawahnya, kan sedikit dibantu dengan naiknya stroke. “Boleh dibilang, bagus buat rolling speed dan trek lurus deh,” kata Joko yang pernah nimba ilmu ke Ahon alias Herman Lo ini.
DATA MODIFIKASI
Ban : Indotyre 80/90-14
Karburator : Keihin PE 28 mm
Main jet : 48
Pilot jet : 120
Per klep : Password
CDI : BRT I-Max
Roller : 10 gram
Sinergy Motor : (021) 93538423
Penulis/Foto: Eka/David, Herry Axl
sumber: Motorplus online
Senin, 20 April 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar