Kamis, 30 April 2009
Aprilia RS125 dan Scarabeo Cocok buat Penyuka Kecepatan
KOMPAS.com — PT Sentra Kreasi Niaga (KSN) selaku importir resmi Piaggio di Indonesia melakukan acara test ride di sirkuit Sentul, Bogor, Jawa Barat, beberapa waktu lalu. Sebanyak dua model motor Italia, yakni Aprilia 125
dan Scarabeo 200 sempat dijajal tester Em-Plus.
Aprilia RS 125
KSN menyediakan dua varian, yakni Aprilia RS 125 versi standar dan yang sudah
mengalami ubahan pada knalpot. Motor sport berspek 54 x 54,5 mm (bore x stroke) ini mengusung mesin 2-tak dengan suara khasnya. Tenaga menyembur saat RS125 melesat melewati 8.500 rpm dan mesin cepat sekali berteriak hingga mencapai 12.000 rpm.
Walau mengusung teknologi 2-tak, mesin Aprilia sudah memenuhi standar Euro3. Ini dikarenakan, pada sistem knalpot standar terdapat banyak sekat yang bisa mereduksi sisa pembakaran dan juga berpengaruh pada tenaga.
Ketika membetot tenaga Aprilia standar, dicapai kecepatan sampai 140 km/jam.
Sementara itu, versi yang mengalamai ubahan knalpot mampu melesat hingga 170 km/jam. Lalu, dengan sasis model deltabox dan lengan ayun yang khas, motor begitu stabil kala menaklukkan dua tikungan "S". Ini ditunjang oleh suspensi depan model upside down.
Dari hasil pengujian, RS125 pantas dimiliki buat penyuka kecepatan.
Scarabeo 200
Desainnya mirip Piaggio Liberty 150 cc dan Cagiva Cucciolo 125, dua skubek Eropa yang pernah meramaikan pasar motor Indonesia yang dibawa importir umum. Sekalipun bebek, angka maksimum di spidometer tercatat 160 km/jam.
Maklum, mesin itu berkapasitas 180 cc berteknologi empat klep DOHC dan berpendingin air. Untuk menghidupkan mesin, cukup memencet tombol. Tapi, mesti hafal dan jangan sampai terpencet tuts yang besar untuk mengatur fitur di spidometer digital.
Pemakaian ban lebar memantapkan manuver di tikungan. Akselerasi menengah dari 40 km sampai 80 km/jam diraih dengan cepat. Akselerasi agak lambat kala dari 90
km/jam menuju 199 km/jam sedikit lama.
Seusai jajal akselerasi, coba menembus top speed. Saat grip gas diputar sampai
mentok, angka spidometer hanya mencapai 110 km/jam. Ini lantaran dibatasi oleh CDI limiter. (Eka, Belo)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar