Sabtu, 25 April 2009

Indonesia Bikin Dynotest

Riset motor era modern dibuat lebih simpel. Tak perlu tunggu event jajal mesin. Apalagi ngetest di jalan raya yang malah dianggap balap liar. Kebut-kebutan! Cukup angkat motor ke meja dynotest, semua yang diuji akan ada laporan tertulis. Tentu bukan ditulis sekretaris bohay, tapi di data komputer, lalu diprint.


Pokoknya, hasil kerja mekanik langsung kelihatan. Akselerasi, power, air fuel ratio (AFR), dan seting knalpot, semuanya gamblang dipaparkan. “Seharusnya semua tim telah memilik dyno masing-masing,” kata M. Tibiyani, dari Rextor yang juga perancang dyno versi Rextor.

Dulu, alat ini memang sulit dijangkau. Harganya ratusan juta rupiah. Barang ini dianggap mewah. Tapi perkembangan sekarang, dyno buatan lokal enggak sampe cepek rupiah. Misal, dyno bikinan Rextor, cuma Rp 90 jutaan. Maaf, ini bukan promosi. Apalagi promosi gratis, tis, tis. Faktanya, baru Rextor yang bisa bikin.

Pantas, banyak tim sudah punya dyno sendiri. Mestinya sih mampu. Lha wong kontraknya ratusan juta, buang duit Rp 90 jutaan, cengli, lah. “AHRS, Suzuki Sinar Galesong Makassar dan Yamaha Win Bali telah membeli. Kalau di Jawa sih memang sudah banyak. Misal di Jogja. Di Bandung juga akan segera ada,” tambah Tibiyani.

Itu bukti, teknologi tinggi bisa dibuat di Indonesia. Dyno akan membantu kinerja para tunner. Dyno sebagai panduan pekerjaan yang bukan berdasarkan raba-raba. “Tanpa dyno, pengetesan hanya andalkan feeling pembalap dan mekanik. Tambah enak atau tambah kenceng, enggak ada datanya. Tapi lewat dyno, power kelihatan. Kekurangan dan kelebihan langsung nongol,” ujar Haris Mlethis Sakti, mekanik Yamaha Yamalube FDR Trijaya, Bandung.

Kalau berdasar feeling, “Kita musti merabanya lewat test di sirkuit. Perubahannya sulit dideteksi secara jelas dan langsung. Ini butuh biaya yang mahal,” terang Jafar Wijaya, mekanik Yamaha Dandi DRT Makassar.

Otomatis, itu memperlambat proses kreasi. “Karena harus dirasain dulu di sirkuit. Kekurangannya baru dikoreksi. Tentu enggak sedetail dyno,” tambah Starko, mekanik Pumma Racing, Purwokerto, Jawa Tengah.

SOAL KALIBRASI

Secara operasional, berbagai jenis dyno tak beda jauh. Begitupun out-put data yang dihasilkan. Grafik power, akselerasi, AFR, juga terpampang. “Hanya, harus diingat akurasi kalibrasinya. Kalau tidak memiliki standar benar, membaca hasilnya kurang presisi. Ini yang harus diperhatikan,” terang Tommy Huang, yang punya dyno-jet produk impor.

Itu sebabnya, Tommy lebih percaya dengan dyno miliknya. Dyno ini dianggapnya memiliki standar kalibrasi sesuai. “Kan lucu kalau diukur alat satu misal 17 dk kemudian di alat lain 21,5 dk. Mestinya antardyno sama. Kalau beda kan berarti ngaco tuh dyno,” tambah Tommy.

Menurut Novel, punggawa Rextor, dyno yang diproduk Rextor sudah dikalibrasi. “Standar yang dipakai ya sama dengan yang dipakai Eropa. Sesuai dengan pihak yang kerja sama dengan kita. Dyno kita dengan sistem kerja inercia,” terangnya.

Kalaupun ada perbedaan, menurut Novel karena tiap alat ukur tidak bisa diklaim absolut. “Bisa saja disamakan kalibrasinya. tetapi, setiap merek memiliki standar kalibrasi sendiri,” tambah Novel gak mau kalah.

Terpenting dyno akan memintarkan, mempercepat dan menghemat riset. Itu tujuan dyno.

RACIK SENDIRI

Kalau mau capek, dyno bisa saja diracik sendiri. Modalnya bisa beli data kolektornya. Harganya hanya beberapa juta. “Ada sih berbagai produk dari sebuah negara di Eropa. Tapi mesti bikin sendiri rollernya,” terang Stanley, manager Bestlap Racing Team, yang sementara nebeng nge-test di beberapa tempat dyno Jakarta.

Enggak mudah. Karena itu tadi. Hasil racikan harus benar-benar presisi kalibrasinya. So, kalau enggak mau ribet sih, mending beli jadi. Tinggal pasang, tinggal pake, deh.

Penulis/Foto : Chuenk/Dok. MOTOR Plus

0 komentar:

Posting Komentar

Labels

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

About Me

Foto saya
Festival motor mekanik: Nanang Hary Wawan Sarwanto Anang Nur Henry Festival Motor merupakan Bengekel AHASS Resmi, dan beroperasi di perum 2, karawaci, Tangerang. Terpilih sebagai bengkel teramai se-kabupaten Tangerang.

Followers